Senin, 06 Agustus 2012

Hari Raya Nyepi = East Java Attack

Melihat kalender bulan Maret 2012, terasa bahagia ketika melihat ada satu tanggal merah dihari jumat. Hari Raya Nyepi ternyata. Cerita dari tetangga kost kalau nyepi kita bisa gelap-gelapan dan tidak bisa keluar dari kosan. Hati ini sudah mau merencanakan program kabur dari Nyepi di Bali. Rencana perjalanan pun diputuskan ke Jawa timur, tepatnya Banyuwangi dan sekitarnya.

Saya akhirnya diajak bersamaan dengan rombongan Scooden, Viber, HVC Jakarta, JMKC, dan HCST Jogja yang kebetulan punya tujuan yang sama. Tanggal 22 Maret 2012 jam 14:00 kami berkumpul di tikum CK Tiara Cokro. Kebanyakan rombongan bersama keluarganya.

Setelah briefing, kami berangkat menuju Gilimanuk. Jalan menuju Gilimanuk sangat padat, jelaslah sudah kalau hampir kebanyakan orang memilih menghindari hari Raya Nyepi di Bali. Kabar dari teman-teman yang sudah sampai di Gilimanuk kalu macet total untuk antri kapal penyeberangan. 

Setelah sampai di SPBU Sokka, kami berhenti sejenak untuk mengisi bahan bakar dan beristirahat. Tak lama, kami langsng melanjutkan perjalanan. Jalan begitu padat dengan banyaknya pawai ogoh-ogoh. Jalan hampir penuh terpakai untuk pawai ogoh-ogoh ini. Ogoh-ogoh dari ukuran kecil hingga ukuran besar semua tumpah ruah dijalanan. Normal perjalanan 2,5jam dari Denpasar menuju Gilimanuk, kita 3 jam baru sampai perbatasan Sokka-Negara.


Pukul 17:10 kami sudah memasukki kawasan hutan Taman Nasional Bali Barat, dan terlihat antrean kendaraan Roda 4. Terukur kira-kira 2 kilometer antrean roda empat. Lalu, untuk roda dua? Dahsyat, terlihat seperti semut mau menyebrang ramai-ramai.


Hampir 2,5jam kami mengantre untuk pembelian tiket kapal dan pemeriksaan kendaraan. Setelah mendapatkan tiket dan pemeriksaan kendaraan, kami istirahat sambil menunggu antrian kapal. Mengisi perut dengan nasi bungkus dan kopi hangat. Disana kami bertemu dengan biker Belanda yang menggunakan Yamaha Scorpio modifikasi. Dia berencana menuju Sumatera dengan motornya itu, amazing!


Setelah selesai istirahat, kami langsung mengantre lagi untuk masuk kekapal ferry penyeberangan. Kami masuk kapal tepat pukul 21:30wita dan langsung tidur di kapal. Saya dibangunkan oleh bro Gede kalau kita dah mau sampai di pelabuhan Ketapang. Jam 11:00 wib kami turun dari kapal dan langsung menuju rumah bro Dani untuk numpang beristirahat.



Perut yang kelaparan langsung dihidangi sebungkus nasi Tempong khas Banyuwangi. Hingga perut hampir meledak rasanya, benar-benar porsi kelaparan seminggu tidak makan. Ayam, telur dadar, tahu, tempe, sayur plecing, sambal, dan nasi putih hangat...hmmm, sangat nikmat! Perut kenyang, mandi malam, dan langsung bobok nyenyak.



Pagi-pagi benar saya dan bro Fahmi HVC langsung packing karena melanjutkan perjalanan menuju tempat lainnya. Bro Fahmi rencananya langsung pulang Jakarta transit Jogjakarta via selatan. Sedangkan saya akan berencana menuju kawasan pantai G-Land. Namun keberangkatan kami tertunda dengan tawaran kuliner selanjutnya: Rujak Soto dan Es Kelapa Durian.


Setelah semua mandi dan segar lagi, kami langsung menuju kawasan alun-alun kota Banyuwangi. Tujuan pertama kami adalah Rujak Soto. Rasa penasaran dengan makanan ini sudah di ubun-ubun. Air liur sudah hampir luber. Yap, makanan datang dan langsung disantap dengan lahap. Mantap sekali rasa makanan ini. Kuah segar rasa rujak, dicampur dengan daging babat dan sayur-sayur khas soto.


Kenyang dengan rujak soto, langsung cuss menuju es kelapa degan. Air liur semakin deras rasanya. Gelas 400ml, serutan kelapa muda, durian 4 biji, dan potongan alpukat. Isinya rame tapi berpadu rasanya. Segar dan mengenyangkan.

Selesai wisata kuliner di Banyuwangi, saya dan bro Fahmi HVC langsung berpamitan untuk melanjutkan perjalanan. Menuju arah Jember, saya dan bro Fahmi langsung tancap gas. Tekstur jalan bergelombang membuat kami harus hati-hati. Tepat dipertigaan genteng, saya dan bro Fahmi berpisah. Bro Fahmi melanjutkan ke arah Jember, dan saya menuju daerah Grajakan.


Pantai-pantai di daerah Grajakan memang jarang diakses oleh wisatawan lokal, namun di Pantai G-Land terdapat pantai yang sangat terkenal dikalangan surfer dunia. Akses jalan sempit dan berlubang, jalanan pun sepi dari wisatawan lokal, namun banyak wisatawan asing yang membawa papan sirfingnya. Saya mengikuti arah mobil-mobil para surfer. Jalanan sungguh tidak bersahabat saat itu.



Pantai Grajakan, pantai yang sepi dan indah. Belum banyak wisatawan yang datang kesini. Udaranya pun sejuk dihiasi hutan mangroove. Sekitar 30 menit, saya melanjutkan perjalanan menuju G-Land. Perjalanan ditempuh kira-kira 30 menit. Sesampainya di parkiran, saya diwajibkan ikut mobil carteran menuju pantai. Namun saat itu sendirian, petugas memberikan kelonggaran untuk masuk kawasan dengan motor saya.

Sungguh sedih, kamera tidak terbawa bermodal HP Blackberry 3,2MP kini sudah lowbath. Alhasil mengabadikan moment di G-Land pupus. Mata pun tetap dipuaskan dengan kehebatan para surfer dan ombak pantai ini. Hanya sekitar 40 menit, saya melanjutkan ke goa dikawasan Alas Purwo yang terkenal mistisnya . Berhubung saya kesana mendekati pergantian malam, saya putuskan untuk segera pulang ke Banyuwangi.

Sesampai di Banyuwangi, saya meuju kerumah Reza, teman kerja saya. Sampai di rumah reza, langsung saja saja dijak berkeliling  kota Banyuwangi sambil menunggu tengah malam. Akhirnya diputuskan untuk makan dan ngopi di jalan menuju Rogojampi. (saya lupa nama jalannya) Kopi hangat dan cemilan menemani malam kami, dan makin rame dengan Ragil yang juga bekrja di tempat yang sama dengan kami.


Waktu menunjukan pukul 00:15, kami pulang menuju kerumah Reza sambil packing kembali. Pukul 02:00 saya segera pamitan untuk mengantre di pelabuhan Ketapang. Jam 02:45 saya mengantre dan bertemu dengan bro Sam IMTY (Jogja). Kami mengantre didepan pintu masuk menuju kapal. Sambil mengobrol dan tiduran sejenak, kami mendengar suara kalau penyeberangan segera dibuka. Jam 04:30 saya sudah diatas kapal. Tepat jam 05:00 kapal berangkat berlayar menuju Gilimanuk kira-kira 1jam.


Perjalanan Gilimanuk-Denpasar hanya ditempuh 2 jam, jalanan yang masih sepi setelah aktifitas Nyepi. Wow, sangat seru rasanya dan takkan terlupakan. 

Banyuwangi 22-24 Maret 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar