Senin, 26 November 2012

OVERLAND FLORES #Day4 : Upacara Memberi Makan Arwah

Sekejap mata ini tidur, jam 4 pagi kami bersiap untuk menuju puncak gunung Kelimutu untuk mengikuti moment sebuah upacara Sakral Tahunan disana. Upacara Pantika, sebuah upacara member makan arwah di Danau Kelimutu. Para penduduk Kelimutu percaya bahwa arwah-arwah orang meninggal akan bersemayam di Danau Kelimutu tersebut.



Pukul 05:00 kami berangkat dari kantor TN. Kelimutu di Ende menuju Gunung Kelimutunya. Perjalanan ditempuh 2 jam dengan mobil dinas TN. Kelimutu. Kebetulan kami bersama rombongan kepala TN. Kelimutu dan staf2nya. Jadilah kami ngobrol sepanjang perjalanan. Pukul 07:30 kami pun sampai di Pos TN. Kelimutu di pintu masuk menuju TN. Kelimutu. Kami sempatkan untuk sarapan dan minum kopi jahe hangat. Dinginnya pol sodara-sodara…




Suasana sebelum Upacara Dimulai

Tepat pukul 09:00 kami menuju ketempat Upacara Pantika, dan sungguh ramai dengan warga Kelimutu yang begitu antusias mengikuti upacara Adat ini. Terlihat anggota Komisi 3 DPR-RI dan Bupati Ende, serta SekDa. Salut dari upacara ini, pejabat SekDa pun mau bertelanjang kaki dan berjalan bersama menuju puncak kelimutu.
Danau kelimutu mempunyai 3 danau yang berbeda warna. Setiap warnanya sering berubah dengan sendirinya pada saat-saat tertentu. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna danau yang berubah menunjukkan keadaan/situasi masyarakatnya. Ada 3 nama danau yaitu: “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” (biru), “Tiwu ata Mbupu” (putih), dan “Tiwu ata Polo” (Hitam Keunguan). Warna-warna danau ini berubah saat malam hari, sehingga belum ada yang bisa mendokumentasikan saat proses perubahannya.
 Kawah Biru





Upacara akan berjalan dari halaman parkir samapai puncak dengan diiringi doa-doa. Transit pertama disebuah Gasebo dekat dengan danau biru dan putih. Terlihat Kuali dan cawan dari bahan Tanah Liat membawa sesaji berupa Ketan putih dan hitam.
Upacara di Gasebo kurang lebih 15 menit, dan dilanjutkan menuju sebuah batu yang dipercaya menjadi Pusat seluruh kegiatan arwah di Danau Kelimutu ini. Doa-doa dipanjatkan oleh ketua adat dengan tarian-tarian yang menghentakkkan kaki kebumi. Hentakannya bisa berirama dan kuat. Setelah selesai, ketan dibagikan ke masyarakat dan dipercaya akan memberikan rejeki dan pengabulan doa-doa mereka. Saya pun mencicipi dan berharap doa saya dikabulkan juga…hehehe.





Suasana Prosesi Doa di Batu

Setelah upacara selesai saya dan Onggo menuju puncak tertinggi untuk mengabadikan keindahan Danau Kelimutu ini.  Kami sempat berbincang dengan seorang warga, dia menceritakan keindahan Kelimutu saat sunrise, dan membuat kami sangat penasaran dan  merencanakan untuk mendaki lagi besok. Ehehehee…
 Kawah Hitam Keunguan

 Kawah Putih Kehijauan

 Monumen Puncak Tertinggi Kelimutu



Suasana di Kelimutu

Acara masih dilanjutkan di halaman parkir utama Kelimutu. Tari-tarian adat dari tiap suku adat menyatu bersama para wisatawan yang hadir. Acara ditutup dengan makan bersama semua orang yang hadir disana.



 Wisman aja Ngga Mau Kalah

 Makan Bersama


 Tari-tarian Adat

 Oto Truck

Pedagang Kain Tenun, hehehe

Pukul  16:00 kami turun ke Pos Tn.Kelimutu untuk makan siang dan menuju Kantor TN. Kelimutu kembali. Mala mini kami diajak Bapak Teguh untuk menginap dirumahnya yang tidak jauh dari Kantor TN. Kelimutu di Ende. Kami akhirnya beristirahat total setelah berhari-hari kurang tidur. Ya namanya perjalanan harus jaga kesehatan agar jalan-jalan juga makin nikmat, hehehe…(bersambung)

PT. Eigerindo Multi Produk Industri
Eiger Adventure Store (EAS)
Jln. Teuku Umar No.92, Depasar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar