Perjalan saya lakukan dalam 12 hari dan ditemani partner
tulen saya Simon Onggo. Dia kebetulan juga bekerja di Taman Nasional
Wanggameti, Waingapu, Sumba. Onggo, panggilan teman saya ini kebetulan sehobi
jalan-jalan irit, atau kerennya sih backpacker.
Awal cerita saya bekerja di Bali dan saya di akhir bulan
juli 2012 belum punya gambaran akan libur berapa hari dari kantor dan akan
kemana. Kurang dari sebulan munculah wall di Facebook dari teman saya.
“Overland NTT yuukk”. Wadeeh, langsung aja dah aku telpon tu Onggo. Aku meminta
perkiraan anggaran dan jadwal perjalanannya dengan segala kemungkinan yang
terjadi. Setelah berkomunikasi dan
bertukar pendapat dan informasi kami putuskan untuk bertemu di tikum Labuan
Bajo tanggal 12 Agustus 2012.
Ada banyak pilihan transportasi dari Denpasar menuju Labuan
Bajo. Pilihan paling murah adalah kapal PELNI dengan tarif Rp 198.000,-
(Agt2012) perjalanan ditempuh 36jam diatas kapal dari Tanjung Benoa sampai
Labuan Bajo. Kelemahannya adalah, jadwal kapal yang hanya ada sebulan 2 kali
jadi saya tidak mengambil opsi kapal Pelni ini.
Alternatif kedua adalah dengan pesawat NgurahRai-LabuanBajo.
Banyak pilihan maskapai yang melayani penerbangan setiap hari menuju Labuan
Bajo dari Bandara Ngurah Rai. Wings, Susi Air, Merpati, Aviastar, dan lainnya.
Tarif dihari-hari normal sekitar Rp 450.000-700.000. Namun kalau dimasa liburan
atau libur lebaran tarif bisa menjadi diatas Rp 1.000.000,-
Alternatif ketiga yang saya pakai adalah bus patas yang pada
masa lebaran cukup mahal dan susah dicari. Safari Dharma Raya, Tiara Mas,
Garuda Mas, adalah beberapa perusahaan otobus yang melayani perjalanan menuju Bima. Cerita
lengkap perjalanan, ikuti aja diposting lanjutnya yaa.
Buku Panduan Trip NTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar